Biasanya kurangnya komunikasi lah yang jadi penyebab utama terjadi situasi seperti ini. Namun Anda dapat mengantisipasi keadaan seperti ini dengan cara berikut,
Bersifat proaktif dan menunjukkan inisiatif, untuk menghindar dari kemarahan atasan lakukan pekerjaan Anda dengan sebaik-baiknya. Bersikap lah poraktif dan tunjukkan inisiatif tinggi Anda dengan mencapai prestasi kerja yang memuaskan.
Bersikap bijaksana dan tenang, saat harus berhadapan dengan atasan, cobalah untuk tenang sehingga emosi Anda juga ikut terkntrol dengan baik. Lakukan pendekatan dengan atasan Anda secara terarah, terencana dan tidak menyerang langsung. Dengan cara ini Anda jadi lebih mudah menghadapi bos Anda.
Ciptakan komunikasi yang baik, perhatikan nada bicara Anda. Usahakan untuk tidak melakukan intervensi atau penilaian terhadap Bos. Usahakan agar Anda selalu bisa mempertangung jawabkan apa yang Anda ucapkan saat berkomunikasi dengan atasan Anda. Dan yang paling penting, biasakan untuk tidak membawa urusan pribadi atau personal ke hadapan bos Anda. Saat sedang berkomunikasi, biasakan juga untuk menjadi pendengar yang baik.
Hindari terjadinya konflik internal, sebisanya untuk menghindari konflik dengan atasan, apalagi di depan publik (rekan kerja) karena pastinya Anda akan dianggap menentang peraturan yang sudah ada. Walau Anda kesal dengan atasan Anda jangan pernah membicarakan kejelekannya di depan rekan kerja Anda, walaupun mereka terlihat setuju dengan Anda karena jika Anda melakukannya, Anda hanya akan memperbesar konflik atau permasalahan yang ada.
Bersikap diam dan mengalah, jika Anda ditegur di depan umum oleh atasan Anda, sebaiknya Anda diam saja. Ini bertujuan agar masalah tak menjadi berlarut-larut. Bersabar dan diam adalah kunci utama menghadapi bos yang temperamental. Tetaplah bersikap sopan, hal ini akan membuat atasan Anda justru merasa apa yang dilakukannya salah dan meminta maaf kepada Anda.
Jadi, sebagai karyawan yang baik menghadapi bos yang pemarah memang tidak lah mudah, tapi usahakan untuk selalu bersabar. Karena watak seseorang memang tidak bisa kita ubah, tapi kita bisa belajar untuk menerimanya, sebagai bentuk pembelajaran diri.