Detik - Detik Menjelang Resign

Lagi-lagi saya pengin curhat kepada pembaca semua. Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Sebelum Resign. Bawasannya saya pernah kirim surat lamaran ke perusahaan lain, dan seminggu yang lalu saya mendapat surat panggilan untuk interview, akan tetapi saya sengaja tidak datang. Alasann saya tidak datang bukan berarti saya tidak mau kerja di tempat baru atau saya sombong bahkan boleh di bilang saya cuma main-main saja melamar pekerjaan di tempat lain. Itu semua tidak benar, alasan saya tidak mau interview karena karena saya mendengar rumor kalau ada beberapa karyawan tersebut yang di pecat karena melanggaran aturan. Itu sebabnya saya tidak mau datang menghadap manager untuk interview. Karena jujur saja saya tidak mau bekerja di perusahaan lain dengan mengorbankan karyawan lain. Kalau istri saya bilang " terima saja panggilan itu dan interview, toh kamu kan tidak kenal kepada orang yang akan di pacat tersebut, kecuali kalau kamu kenal itu lain masalah ". Tetapi saya tetap tidak bisa datang untuk interview, karena saya masih kepikiran kepada orang yang akan di pecat. Kalau menurut saya itu sama halnya saya merebut rejeki orang, Saya tetap tidak bisa titik.
          Saya mengira saya tidak akan lagi di panggil, karena saya sudah mengikari janji saya untuk datang waktu itu. Tadi sore saya di panggil lagi oleh teman saya yang mencarikan pekerjaan tersebut. Dia bilang kenapa waktu itu tidak datang untuk menghadap ? Saya katakan tidak bisa karena apabila saya masuk maka ada salah seorang yang di pecat, makanya saya tidak mau menghadap. Dia bilang lagi itu semua tidak benar, memang ada orang yang buat masalah tetapi tidak sampai di pecat. Dia bilang lagi " gimana masih mau apabila suatu saat di panggil lagi ? Saya katakan ok lah saya mau tetapi dengan syarat tidak ada yang di keluarkan ketika saya masuk. Apabila ada orang yang di keluarkan waktu saya masuk, saya akan keluar.

Sekian curhat dari saya, Salam