Untuk hamil:
Wanita harus mengeluarkan ovum (sel telur) dari salah satu ovarium (“ovulation”).
Ovum harus melalui fallopian tube menuju uterus
Sperma pria harus membuahi ovum sepanjang perjalanan tadi.
Ovum yang sudah dibuahi harus menempel didalam uterus (“implantation”).
Kemungkinan wanita memiliki anak menurun setiap tahun, setelah berusia 30 tahun.
Infertility berarti tidak bisa hamil setelah setahun mencoba melakukan hubungan badan secara rutin
Atau setelah enam bulan jika wanita tersebut berusia 35 tahun atau lebih.
Wanita yang bisa hamil namun tidak mampu mempertahankannya bisa juga infertile.
Infertility merupakan masalah biasa bagi sekitar 15% pasangan.
Apakah infertility hanya masalah wanita ?
Tidak.
Sekitar sepertiga kasus disebabkan oleh wanita.
Sepertiga lainnya disebabkan oleh pihak pria.
Sisanya disebabkan oleh campuran masalah wanita - pria yang tidak diketahui penyebabnya.
Data from Department of Health, UK (Regulated fertility services: a commissioning aid – DoH, June 2009)
Penyebab infertility pada pria?
Merupakan hal biasa namun pria tidak mau percaya. Pria mulai menyadari ketika mereka ingin menjadi ayah. Penyebab utama adalah rendahnya kualitas semen yang meliputi :
- Rendahnya jumlah sperma /produksi sperma < 20 juta per mL
- Buruknya pergerakan sperma/motilitas
- Buruknya morphology (bentuk) hingga sperma tidak mampu penetrasi ke ovum.
- Kesehatan & gaya hidup
- Banyak mengkonsumsi alkohol
- Merokok
- Usia
- Gondong, sakit ginjal, diabetes, masalah hormon
- Pengobatan/ Kemoterapi
Biasanya disebabkan masalah ovulasi (keluarnya sel telur/ovum dari ovarium). Masalah ovulasi yang sering disebabkan oleh polycystic ovarian syndrome (PCOS) – suatu masalah ketidak seimbangan hormon yang mempengaruhi ovulasi normal yang ditandai dengan:
- siklus menstruasi yang tidak teratur
- resistensi insulin
- hyperandrogen
- hirsustism - tumbuhnya rambut pada wanita yang tidak diinginkan/pada tempatnya
- hyperinsulinemia
- Usia
- Merokok
- Terlalu banyak minum alkohol
- Stres
- Diet yg salah
- Atlet / Olahragawan
- Terlalu gemuk atau terlalu kurus
- Sexually transmitted infections (STIs)
Meliputi pengobatan, operasi, inseminasi buatan, atau assisted reproductive technology (ART) secara tersendiri maupun kombinasi.
Perawatan populer untuk pria:
a) Masalah Seksual: Terapi tingkah laku dan/atau pengobatan untuk impotensi atau ejakulasi dini.
b) Operasi
Perawatan populer pada wanita:
a) Pengobatan untuk masalah ovulasi: - Oral Clomiphene citrate: Bekerja pada pituitary gland, acap digunakan pada PCOS.
- Injeksi Human menopausal gonadotropin or hMG: Bekerja langsung di ovarium untuk merangsang ovulasi Injeksi Follicle-stimulating hormone or FSH
- Injeksi/ Nasal Spray (semprot) Gonadotropin-releasing hormone (Gn-RH) analog: Bekerja pada pituitary gland untuk merubah masa ovulasi tubuh.
b) Metformin: Digunakan (tunggal atau kombinasi dengan Clomiphene Citrate atau FSH) pada resistensi insulin dan/atau PCOS untuk menurunkan kadar hormon pria yang tinggi pada wanita dengan kondisi tersebut.
c) Bromocriptine: Digunakan pada wanita dengan masalah ovulasi karena tingginya kadar prolactin.
d) Operasi: untuk membantu masalah fisik.